Minggu, 11 Juni 2017

Balapan Liar Dibubarkan Paksa, Anggota Geng Motor Kerotok Polisi

Balapan Liar Dibubarkan Paksa, Anggota Geng Motor Kerotok Polisi



Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Satu di antara anggota geng motor Para Jomblo (Pablo), NM alias Jaky (20) mengungkapkan personel Polri yang dikeroyok ia dan sembilan rekannya anggota geng motor Pablo yang lain, memang terlihat datang hendak menolong.

Namun ada di antara anggota geng motornya yang merasa tak senang, lantaran geng motornya diminta bubar oleh personel polisi tersebut.

"Dia (personel polisi) memang mau menolong, ramai orang yang melihat. Terus ada orang yang tak senang gara-gara dibubarkan pakai terajang itu, kelahi dengan dia. Sesudah itu, saya hampiri, lihat. Pas dia kena keroyok, saya pun ikut mengeroyoknya juga," ungkapnya usai diperiksa di ruang Satreskrim Polresta Pontianak, Minggu (11/6/2017).

NM mengaku, tidak semua pelaku pengeroyokan dikenalnya. Ia hanya mengenal empat temannya yang lain, yang juga tergabung di geng motor Pablo.

"Kawan-kawan yang saya kenal ikut mengeroyok ada empat orang, kalau yang lain bukan kawan yang saya kenal. Saya itu cuma pas lihat mau lihat orang balapan, abang yang kena keroyok ini bubarkan, bubarkannya pakai terajang bah. Terus ada anak-anak yang nggak senang jadi diajak kelahi lah, saya ikut juga," jelasnya.

Pria yang baru lulus SMU ini mengaku belum memutuskan akan bekerja atau kuliah. Ia selama ini mengisi hari-harinya dengan berkumpul bersama teman-temannya anggota geng motor Pablo, di kawasan Jalan Tebu, Pontianak Barat.

"Kawan-kawan saya itu, Jack, Do'it, Rio dan Deo. Kami itu bukan anak geng motor, bukan klub motor, cuman grup Pablo namanya, Pablo itu Para Jomblo. Cuma grup kumpul-kumpul, biasanya ngumpul di Jalan Tebu, balap liar sih sudah lama dah ndak, tapi pernah. Motor saya sekarang pakai knalpot racing. Kami itu ngumpul-ngumpul biasa saja, grup Pablo itu. Kami nongkrong biasanya di warung nasi kuning di Jalan Tebu," terangnya.

NM menambahkan, ia dan keempat temannya awalnya tak mengetahui pria yang dipukul adalah anggota Polri. Namun setelah korban berteriak mengatakan dirinya anggota Polri, ia dan teman-temannya kemudian kabur melarikan diri.

"Saya mukul dua kali, kena di bahunya. Kejadiannya di depan Gereja Katedral. Di situ ada kecelakaan, terus saya sama kawan-kawan datangi. Orang mukul, saya mukul juga sama kawan-kawan saya. Saya awalnya ndak tahu itu polisi, pas dia teriak bilang dia polisi saja baru tahu, sudah saya pukul," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah anggota geng motor Para Jomblo (Pablo) diamankan personel kepolisian atas dugaan sebagai pelaku penganiayaan terhadap seorang personel Polri, Minggu (11/6/2017) dini hari.

Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol M Husni Ramli mengungkapkan, anggota geng motor Pablo ini mengeroyok seorang personel Polri yang hendak menolong pengendara sepeda motor yang kecelakaan dalam aksi balapan liar di Jalan Ir H Juanda Pontianak, pada Minggu (four/6/2017) sekitar pukul 05.30 WIB.

"Untuk kronologis, pada Minggu sekitar pukul 05.30 telah terjadi pengeroyokan yang dilakukan oleh anggota geng motor Pablo, bertempat di Jalan Ir Juanda, tepatnya di depan Gereja Katedral, Pontianak. Dimana awalnya korban (personel Polri) berniat untuk melakukan pertolongan kepada korban dari balapan liar, pada saat kejadian, para tersangka tidak menerima atas kehadiran personel Polisi (yang menjadi korban pengeroyokan), sehingga terjadilah pemukulan kepada personel Polri. Tersangka kurang lebih 10 orang, yang saat ini beberapa orang sudah diamankan di Mapolresta Pontianak," ungkapnya, Minggu (11/6/2017).


Source link